CANDI SEWU
Candi Sewu adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara candi Prambanan. Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha terbesar kedua setelah candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada candi Prambanan. Meskipun aslinya terdapat 257 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan Candi "Sewu" yang berarti "seribu" dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang.
Kompleks candi Sewu adalah kumpulan candi buddha terbesar di kawasan sekitar Prambanan, dengan bentang ukuran lahan 185 meter utara-selatan dan 165 meter timur-barat. Pintu masuk kompleks dapat ditemukan di keempat penjuru mata angin, tetapi mencermati susunan bangunannya, diketahui pintu utama terletak di sisi timur. Tiap pintu masuk dikawal oleh sepasang arca Dwarapala. Arca raksasa penjaga berukuran tinggi sekitar 2 meter ini dalam kondisi yang cukup baik, dan replikanya dapat ditemukan di Keraton Yogyakarta. Aslinya terdapat 257 bangunan candi di kompleks ini yang disusun membentuk mandala, perwujudan alam semesta dalam kosmologi Buddha Mahayana. Candi kecil terdiri atas 248 buah dengan disain yang serupa dan tersusun atas empat barisan yang konsentris. Dua barisan terluar terdiri dari 176 candi kecil yang disusun berdekatan. Sedangkan dua baris terdalam yang terdiri atas 72 candi yang agak besar tersusun dengan interval jarak tertentu. Banyak patung dan ornamen yang telah hilang dan susunannya telah berubah. Arca-arca buddha yang dulu mengisi candi-candi ini mengkin serupa dengan arca buddha di Borobudur.[1].
Sabtu, 06 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar